Wednesday, May 8, 2019

BAB 3 (Kisah Nabi Dan Rasul)

Kisah Nabi dan Rasul 3


Nabi Muhammad saw. adalah nabi dan rasul terakhir. Tidak ada nabi
lagi setelah beliau. Dakwahnya tersebar ke seluruh dunia. Islam yang beliau
bawa kini sampai kepada kita.

Pelajaran 3. Kisah Nabi dan Rasul 25
Mukadimah
Adam adalah manusia pertama yang diutus oleh Allah swt. sebagai nabi dan
khalifah di bumi. Ia ditugaskan untuk mengatur segenap penghuni bumi. Derajat Nabi
Adam lebih tinggi daripada malaikat dan jin.
Nabi Adam adalah bapak umat manusia atau abu basyar. Keturunan Nabi Adam di
dunia terdiri atas berbagai ras dan suku dengan warna kulit dan bahasa yang beragam.
Kalau Nabi Adam merupakan nabi pertama, maka Nabi Muhammad saw.
adalah nabi terakhir. Nabi Muhammad saw. disebut khatamun nabiyyin wal
mursalin. Maksudnya penutup para nabi dan rasul.


A. Kisah Nabi Adam a.s.


1. Asal Mula Penciptaan Nabi Adam a.s.
Nabi Adam a.s. adalah nabi dan rasul yang pertama dalam sejarah Islam. Ia adalah manusia pertama dan merupakan nenek moyang seluruh manusia. Nabi Adam diciptakan dari tanah liat. Kemudian, Allah membentuk sosok seperti manusia.
Artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal)  dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (Q.S.Al-Hijr/15: 26). Tanah liat yang berbentuk itu lalu ditiupkan roh ke dalamnya. Atas izin Allah, terciptalah Adam. Adam diciptakan tanpa ayah dan ibu.


2. Malaikat Sujud kepada Adam a.s.
Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud memberi hormat kepada Adam. Semua malaikat sujud menghormati Nabi Adam, kecuali iblis. Ia sombong. Iblis merasa dirinya lebih mulia daripada Nabi Adam a.s. Iblis diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah liat. Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis, “Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Q.S. Al-A’raf/7: 12).


3. Iblis Dikutuk Allah swt.
Iblis adalah golongan jin yang mendurhakai perintah Allah. Ia tidak mau bersujud kepada Nabi Adam a.s. Iblis termasuk makhluk yang terkutuk.

Artinya:
Allah berfirman, “Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk.” (Q.S. Al-Hijr/15 : 34).
Sejak saat itulah golongan jin tidak boleh lagi tinggal di surga. Iblis keluar dari surga dalam keadaan dikutuk Tuhan. Iblis berkata, “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua.” (Q.S. Al-Hijr/15: 39) Iblis diberi tangguh sampai hari kiamat. Ia diberi kebebasan untuk menggoda Nabi Adam dan Hawa beserta keturunannya. Iblis berusaha
menggoda Adam agar ikut terusir dari surga.


4. Nabi Adam a.s. dan Hawa Tinggal di Surga
Nabi Adam tinggal di surga untuk waktu yang lama. Allah menciptakan seorang wanita dari tulang rusuknya yang bernama Hawa. Nabi Adam dan Hawa hidup di surga sebagai suami istri. Mereka berdua hidup bahagia dan diperbolehkan makan semua makanan dan buah-buahan. Hanya satu
buah yang dilarang untuk dimakan, yaitu buah khuldi.


5. Godaan Iblis terhadap Nabi Adam dan Hawa
Iblis datang menggoda Nabi Adam dan Hawa. Berkali-kali iblis merayu Nabi Adam dan Hawa untuk mendekati “Syajaratulkhuldi”. Artinya pohon kekekalan bila memakan buahnya. Nabi Adam dan Hawa tergoda dengan bujuk rayu iblis. Mereka berdua akhirnya memakan buahnya, yaitu buah khuldi. Allah berfirman

Artinya:
“Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (Q.S. Al-A’raf/7 : 22)


6. Nabi Adam dan Hawa Diturunkan ke Bumi 


Setelah Nabi Adam a.s. dan Hawa melanggar larangan Allah, mereka diusir dari surga dan diturunkan ke bumi, dipisahkan dengan istrinya. Nabi Adam a.s. diturunkan ke bumi di Gunung Ruhun, di wilayah negara India. Hawa diturunkan di Jedah wilayah negara Arab. Nabi Adam a.s. berusaha untuk mencari Hawa. Nabi Adam a.s. siang dan malam terus berjalan sambil menyebut asma Allah. Ia memohon ampunan atas dosa-dosanya selama lebih kurang 300 tahun.

Artinya:
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami. Sekiranya Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, pasti kami menjadi golongan orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al-A’raf/7: 23). Akhirnya, Nabi Adam a.s. bertemu dengan Hawa di Padang Arafah. Di sana terdapat Jabal Ar-Rahmah (Bukit Rahmah). Mereka berdua bersyukur kepada Allah. Allah telah mempertemukan mereka kembali. Nabi Adam dan Hawa hidup rukun di dunia. Mereka menyesali dosa yang telah diperbuatnya. Allah menerima tobat dan mengampuni kesalahan mereka.

7. Nabi Adam dan Hawa Hidup di Dunia
Nabi Adam dan Hawa memulai kehidupan baru di dunia. Mereka menjalaninya dengan suka dan duka. Siang dan malam mereka berusaha untuk bertahan hidup dengan bekerja sebagai petani dan peternak. Mereka berdua hidup sebagai suami istri yang bahagia. Nabi Adam a.s. dan Hawa memiliki banyak anak. Dua di antaranya ialah Habil dan Qabil. Hawa senantiasa melahirkan anak kembar, laki-
laki dan perempuan. Habil lahir bersama dengan Labuda dan Qabil dengan Iqlima. Begitu seterusnya hingga ia melahirkan sebanyak 12 kali.


8. Kisah Pembunuhan Qabil terhadap Habil
Iqlima saudara kembar Qabil. Ia tumbuh menjadi perempuan cantik di antara yang lainnya. Karena pada waktu itu belum ada manusia lain kecuali keluarga Nabi Adam dan Hawa, maka berlaku pernikahan dengan saudara kandung, asalkan tidak dengan saudara kembarnya sendiri. Habil rencananya akan dikawinkan dengan Iqlima dan Qabil dengan Labuda. Qabil menolak. Ia ingin menikahi Iqlima, karena lebih cantik. Karena tidak mampu menyelesaikan persoalan tersebut, Nabi Adam a.s. akhirnya menyerahkannya kepada Allah. Allah menyuruh mereka untuk mengadakan kurban. Orang yang berhak mengawini Iqlima adalah orang yang kurbannya diterima Allah. Habil
berkurban semata-mata hanya untuk mencari rida Allah. Kurban Habil diterima Allah. Kurban Qabil ditolak oleh Allah karena tidak ikhlas. Karena sakit hati, Qabil bersumpah akan membunuh Habil. Sifat iri hati Qabil makin parah, ketika ia dinikahkan dengan Labuda. Habil dinikahkan dengan Iqlima yang cantik wajahnya. Qabil tergoda iblis untuk melaksanakan niat jahatnya. Qabil berhasil
membunuh. Sebenarnya Habil bisa saja melawan Qabil. Namum, ia tidak melakukannya karena takut kepada Allah. Habil telah mengingatkan Qabil. Pembunuhan merupakan perbuatan aniaya yang menjerumuskannya keraka. Hawa nafsu telah membutakan hati Qabil. Ia tetap melaksanakan
niatnya untuk membunuh Habil. Qabil dikutuk oleh Allah sebagai orang yang merugi karena berbuat zalim. Setelah membunuh Habil, Qabil kebingungan. Ia tidak tahu apa yang dilakukan terhadap jenazah saudaranya itu. Tiba-tiba, ia melihat dua ekor burung gagak sedang berkelahi. Seekor mati terbunuh. Burung gagak yang masih hidup menggali lubang di tanah, lalu mengubur bangkai lawannya. Qabil menguburkan Habil sesuai dengan petunjuk burung gagak itu. Dari peristiwa itulah jenazah manusia selalu dikuburkan.

1. Pergilah ke perpustakaan di sekolahmu dan carilah buku sejarah Nabi
dan Rasul!
2. Bacalah kisah Nabi Adam as, kemudian ceritakanlah kembali kisah Nabi
Adam tersebut!
3. Buatlah cerita ringkasan dari kisah Nabi Adam a.s. tersebut!


B. Kisah Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah. Nabi Muhammad diutus Allah sebagai rahmat seluruh alam.


1. Silsilah Nabi Muhammad
Nabi Muhammad adalah putra Abdullah bin Abdul Mutalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushasy bin Qilab. Ibunya, Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Qilab. Ketika Nabi Muhammad lahir, ayahnya, Abdullah telah meninggal dunia.


2. Tahun Gajah
Ada suatu peristiwa yang mendahului kelahiran Nabi Muhammad. Pasukan bergajah yang dipimpin Raja Abrahah menyerbu Kota Mekah. Mereka ingin menghancurkan Kakbah. Raja Abrahah ingin mengambil alih peranan Kota Mekah dengan Kakbahnya. Sebelumnya, Raja Abrahah sudah membangun Al-Qulles, sebuah rumah ibadah megah di Yaman. Hal itu untuk menyaingi Kakbah. Bertepatan dengan peristiwa inilah Nabi Muhammad dilahirkan. 

Pada masa kelahiran Nabi Muhammad, Kakbah di Mekah dikelilingi oleh patung-patung berhala. Ada sekitar 300 buah berhala di sekitar Kakbah. Ketika tentara Abrahah ingin merobohkan Kakbah, Allah menghancurkan mereka dengan mengirimkan burung ababil. Nabi Muhammad saw. dilahirkan di Kota Mekah. Tepatnya, pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Hari itu bertepatan dengantanggal 20 April 571 Masehi. Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum Nabi Muhammad lahir. Ketika berusia 6 tahun, ibunya, Aminah wafat. Nabi Muhammad menjadi yatim piatu. Ibunya meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari Yatsrib setelah berziarah ke kuburan suaminya. Nabi Muhammad diasuh Abdul Mutalib. Sebelum Nabi Muhammad berusia 8 tahun, kakeknya wafat.
Pamannya, Abu Talib, lalu mengambil alih tanggung jawab mengasuh Nabi Muhammad saw..


3. Tanda Kenabian
Pada usia 5 bulan ia sudah bisa berjalan. Pada usia 9 bulan, beliau sudah dapat berbicara. Pada usia 2 tahun, beliau sudah bisa menggembala kambing bersama anak-anak Halimah, ibu susuannya. Pada usia 2 tahun inilah ia didatangi oleh dua malaikat. Kedua malaikat yang menjelma manusia itu membuka baju Muhammad. Mereka membelah dadanya dan menyiramkan air ke dalamnya. Hatinya dibersihkan dari sifat jahat. Kemudian, menutup kembali tanpa bekas ataupun luka sedikit pun.


4. Pendeta Buhairah
Sesudah Abdul Mutalib meninggal dunia, Nabi Muhammad diasuh oleh pamannya, Abu Talib. Abu Talib adalah seorang yang kurang mampu. Akan tetapi, berkat mengasuh Nabi Muhammad, penghidupan Abu Talib semakin mapan, ternaknya banyak dan anggota keluarganya senantiasa
sehat. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad saw. mengikuti kafilah pamannya ke Suriah. Sepanjang perjalanan di gurun, mereka dinaungi awan sehingga tidak kepanasan. Di Busra, kafilah ini bertemu dengan seorang pendeta Kristen bernama Buhairah. Pendeta itu meyakini bahwa Muhammad
adalah calon nabi yang ditunjuk Allah. Pendeta itu berkata kepada Abu Talib, “Siapakah nama keponakanmu itu?” “Muhammad”, jawab Abu Talib. Kepada Abu Talib, Buhairah berpesan, “Anak ini nanti akan mempunyai pengaruh besar, oleh karena itu bawalah pulang segera. Jagalah dari gangguan orang-orang Yahudi.” Abu Talib pun membawa kembali pulang Nabi Muhammad dan menjaganya baik-baik.

No comments:

Post a Comment