Thursday, May 16, 2019

BAB 10 (Dzikir dan Doá)

Zikir dan Doa 

Waktu utama untuk melakukan zikir dan doa, yaitu sesudah salat fardu.
Oleh karena itu, janganlah meninggalkan tempat duduk sebelum berzikir
dan berdoa.
Bagaimana lafal, tata cara, dan pelaksanaan zikir serta doa sesudah salat?

Membaca Al-Qur’an dengan fasih dan tartil dilaksanakan 5 sapai 10 menit

Surah Al-Lahab
Dengan nama Allah Yang Maha
Pengasih. Maha Penyayang

1. Binasalah kedua tangan abu lahab
dan benar-benar binasa dia.


2. Tidaklah berguna baginya
hartanya dan apa yang dia
usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam
api yang bergejolak (neraka).

4. Dan (begitu pula) istrinya,
pembawa kayu bakar (penyebar
fitnah). Wamra atÀh(À),
5. Di lehernya ada tali dari sabut
yang dipintal.

Mukadimah
Salah satu waktu yang baik untuk berzikir dan berdoa adalah sehabis salat
fardu. Oleh karena itu, kita harus memperbanyak membaca zikir setelah salat.
Rasulullah mengajarkan kita untuk memperbanyak membaca kalimat istigfar,
tasbih, tahmid, takbir, dan dilanjutkan dengan bacaan tahlil.
Zikir dan doa adalah alat untuk menjalin hubungan komunikasi antara manusia
sebagai hamba dan Allah sebagai pencipta. Selain untuk komunikasi, zikir dan doa
yang kita panjatkan agar kita terhindar dari sesuatu yang berakibat buruk, misalnya
bencana atau kecelakaan.
A. Melakukan Zikir Setelah Salat

Sebagai alat komunikasi dengan Tuhan, dalam berzikir, kita harus
dengan hati yang ikhlas, tenang, dengan suara yang lembut, serta khusyuk.
Zikir berfungsi untuk menenangkan jiwa, untuk mendapatkan perlindungan,
meningkatkan keimanan dan untuk mendapatkan kebahagiaan dari Allah.
Zikir juga bertujuan untuk memberikan optimisme dalam kehidupan
sehari-hari dan perasaan aman karena mendapat perlindungan dari Allah.
1. Pengertian Zikir
Menurut arti bahasa zikir berarti ingat. Zikir adalah suatu kegiatan atau
ucapan yang bertujuan agar selalu ingat kepada Allah. Zikir bisa dengan
menyebut asm±’ul ¥usn± atau bisa juga dengan melafalkan kalimat tayibah.
Zikir bisa dilakukan di mana saja asalkan di tempat yang suci terhindar
dari kotor dan najis.
2. Keutamaan Zikir
Perintah berzikir kepada Allah disebutkan dalam Al-Qur’an. Surah
Al-Ahzab ayat 41 yang berbunyi:

Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama)
Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (Q.S. Al-Ahzab/33: 41).

Pendidikan Agama Islam Kelas IV 112

Dalam Surah Al-Anfal ayat 45 disebutkan juga.

Wa© kurull±ha ka£3ral-la‘allakum tufli¥Àn(a)
Artinya:
“Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.”
(Q.S. Al-Anfal/8: 45).
Ada beberapa kalimat atau lafal yang mempunyai fadilah cukup besar
bila diucapkan pada waktu berzikir. Rasulullah saw. bersabda:
Artinya:
Bacaan yang paling disukai Allah ta’ala ada empat, yaitu: Sub¥±nallahi
(Mahasuci Allah), wal-hamdulillahi (dan segala puji bagi Allah), wa la
ilaha illallahu (dan tidak ada tuhan selain Allah), wAll±hu akbaru (Allah
Maha Besar). (H.R. Muslim dari Samurah bin Jundub No. 3985)
Diriwayat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Kalimat±ni khaf3fatani ‘alal-lis±ni saq3lat±ni fil-m3z±ni ¥ab3batani ilar
ra¥m±ni: sub¥±nall±hi wa bi ¥amdihi sub¥±nall±hil ‘a§3m (i)
Artinya:
Ada dua kalimat yang ringan diucapkan, tetapi berat timbangannya dan
disenangi oleh Allah Yang Maha Pengasih, yakni sub¥±nallah wabihamdihi
dan sub¥±nallahil ‘azim. (H.R. Bukhari No. 5927 Muslim No. 4860 dari
Abu Hurairah).
Dalam hadis yang lain Rasulullah saw. bersabda:

Zikir yang paling utama ialah La ilaha illallah (tidak ada Tuhan selain
Allah) dan doa yang paling utama al¥amdulillah (segala puji bagi Allah).”
(H.R. Ibnu Majah dari Jabir No. 3790)
3. Bacaan Zikir Sesudah Salat
Rasulullah saw. memberikan tuntunan untuk melaksanakan zikir
sesudah salat sebagai berikut.
a. Bacaan Istigfar

Astagfirullallah
ilaihi
Artinya:
“Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Besar, yang tiada Tuhan
melainkan Dia. Yang senantiasa hidup lagi yang mengurus segala sesuatu
dengan sendirinya dan aku bertobat kepada-Nya.” (dibaca tiga kali)
b. Kemudian dilanjutkan membaca

All±humma antas-sal±mu wa minkas-sal±mu tab±rakta ya ©aljal±li wal
ikr±m(i)
Artinya:
“Ya Allah, sejahteralah Engkau dan dari Engkau-lah kesejahteraan.
Engkau-lah yang kuasa memberi berkah yang banyak. Ya Allah,
tambahkanlah kebaikan Engkau wahai zat yang Maha Megah lagi Maha
Mulia.”
Atau boleh ditambah dengan bacaan

Artinya:
“Tidak ada tuhan melainkan Allah tak ada sekutu bagi-Nya. Dia-lah yang
mempunyai kekuasaan dan baginya segala puji-pujian dan Dia berkuasa
atas segala sesuatu.”
c. Kemudian dilanjutkan dengan bacaan zikir yaitu
Membaca tasbih sebanyak 33 kali
subhanallah (33x)
Artinya:
“Maha Suci Allah.”
Membaca tahmid sebanyak 33 kali
Alhamdulillah  (33 x)
Artinya:
“Segala puji bagi Allah.”
Membaca takbir sebanyak 33 kali
Allah Akbar (33 x)
Artinya:
“Allah Maha Besar.”
d. Kemudian dilanjutkan dengan membaca:

Artinya:
“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah
dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang.
“Tidak ada tuhan melainkan Allah sendiri-Nya tak ada sekutu bagi-Nya.
Dia-lah yang mempunyai kekuasaan dan baginya segala puji-pujian dan
Dia berkuasa atas segala sesuatu.”
e. Kemudian diakhiri dengan membaca

Artinya:
“Dan tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan
Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia.”
Membiasakan berzikir sesudah salat merupakan perilaku terpuji, dan akan
memberikan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari.

Coba diskusikan dengan teman-temanmu tentang zikir sesudah salat Praktik-
kan bacaan zikir sesudah salat!

B. Membaca Doa Setelah ¢alat

Salah satu waktu yang paling afdal untuk berdoa adalah sesudah ¡alat
fardu. Kita harus membiasakan berdoa setelah selesai mengerjakan ¡alat.
Dalam berdoa, syarat terpenting adalah kesucian hati dan keikhlasan.
Saat berdoa, tidak cukup hanya mulut mengucapkan doa, tetapi harus
disertai dengan usaha. Tanpa usaha dan kerja keras, doa kita tidak akan
dikabulkan oleh Allah.
1. Pengertian Doa
Doa artinya permohonan kepada Allah swt. Jadi berdoa adalah
memohon apa saja kepada Allah dalam hal-hal yang baik. Firman Allah:

Artinya:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu.” (Q.S.
Al-Mu’min/40: 60).
2. Adab atau Tata Cara Berdoa
a. Menghadap ke arah kiblat atau Kakbah.
b. Sebelum berdoa, membaca basmalah, istigfar dan ¥amdalah.
c. Kemudian, diikuti selawat Nabi Muhammad saw.
d. Melembutkan suara dan tenang saat berdoa;
e. Khusyu’, ikhlas dan serius dalam berdoa;
f. Berharap agar doanya diterima Allah swt;
g. Setelah berdoa ditutup dengan salawat Nabi dan pujian pada Allah.
3. Berdoa Sesudah Salat

a. Bacaan ta’awuz, basmalah, dan yamdalah
Artinya:

Pelajaran 10. Zikir dan Doa 117
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah Tuhan seru sekalian alam, dengan pujian yang sesuai dengan
nikmat-nikmat-Mu dan memadai dengan penambahan-Nya.”
b. Bacaan salawat atas Nabi Muhammad saw.

Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad beserta keluarganya.”
c. Doa sesuai permohonan kita di antaranya

Artinya:
“Ya Allah, terimah salat kami, puasa kami, rukuk kami, sujud kami, duduk
rebah kami, khusyuk kami, pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa
yang kami lakukan selama salat ya Allah, Tuhan seru sekalian alam.”

Artinya:
“Ya Allah, ya Tuhan kami, tolonglah kami untuk selalu mengingat-Mu dan
mensyukuri rahmat dan nikmat-Mu, dan perbaikilah amal ibadah kami
kepada-Mu.”

Artinya:
“Ya Allah. Kami telah aniaya terhadap diri kami sendiri, karena itu ya
Allah jika tidak dengan limpahan ampunan dan rahmat-Mu niscaya kami
akan jadi orang yang sesat.”

Artinya:
“Ya Allah, ya Tuhan kami, janganlah Engkau menyiksa kami jika kami
lupa atau kami bersalah.”

Artinya:
“Ya Allah Tuhan kami. Janganlah Engkau pikulkan atas diri kami beban
yang berat sebagaimana yang pernah Engkau bebankan kepada orang
yang terdahulu dari kami.”

Artinya:
“Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan atas diri kami apa
yang di luar kesanggupan kami. Ampunilah dan limpahkanlah rahmat
ampunan terhadap diri kami ya Allah. Ya Allah Tuhan kami, berilah kami
pertolongan dari kaum yang sama-sama kafir.”
d. Doa mohon keselamatan di dunia dan di akhirat

Artinya:
“Ya Allah, ya Tuhan kami, kami mohon keselamatan agama, kesehatan
jasmani, bertambahnya ilmu, dan berkah rezeki, dapat bertaubat sebelum
mati, mendapatkan rahmat ketika mati, dan memperoleh ampunan setelah
mati. Ya Allah, ya Tuhan kami, mudahkanlah kami pada gelombang
sakaratul maut. Ya Allah, bebaskanlah kami dari azab neraka, serta
memperoleh keampunan ketika dihisab.”

Artinya:
“Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan kami sesudah mendapat
petunjuk, berilah kami karunia. Engkau-lah Yang Maha Pemurah.”

Artinya:
“Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa-dosa orang tua
kami, dan bagi semua orang Islam laki-laki dan perempuan, orang-orang
mukmin laki-laki dan perempuan, yang masih hidup dan yang sudah mati.
Sesungguhnya Engkau Zat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Artinya:
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri, keluarga dan
keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikanlah kami pemimpin
bagi orang-orang yang bertakwa.”

Artinya:
“Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan
kesejahteraan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Ya
Allah ampunilah dosa kami dan tutupilah segala kesalahan kami, dan
semoga jika kami mati nanti bersama-sama dengan orang-orang yang
baik-baik.”

Artinya:
“Ya Tuhan kami, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang
mendirikan salat. Ya Tuhan kami, perkenanlah doa kami.”

Artinya:
“Masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat
baik. Wahai Tuhan Yang Maha Mulia, Maha Pengampun dan Tuhan yang
menguasai seluruh alam.”
e. Doa ditutup dengan tasbih dan ¥amdalah

Artinya:
“Maha Suci Engkau, Tuhan segala kemuliaan, suci dari segala apa yang
dikatakan oleh orang-orang kafir. Semoga kesejahteraan atas para rasul
dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
Selain untuk memohon sesuatu, doa juga bisa dinpanjatkan agar kita
terhindar dari suatu bencana atau kecelakaan. Ada kalanya doa dikabulkan
Allah, dengan jalan kita diselamatkan dari suatu bencana.
Isi doa haruslah mengandung kebaikan. Kita dilarang berdoa
memohon hal-hal yang merusak serta mencelakakan, baik terhadap diri
sendiri maupun orang lain.

BAB 9 (Perilaku Terpuji)

Perilaku Terpuji 

Nabi Ibrahim adalah figur seorang bapak yang saleh. Begitu pula dengan
Nabi Ismail merupakan anak yang patuh dan taat terhadap orang tua.
Pada pelajaran ini, kamu akan mempelajari contoh perilaku terpuji dari

Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Jadikanlah teladan dalam kehidupan sehari-
hari.

Membaca Al-Qur’an dengan fasih dan tartil dilaksanakan 5 sampai 10 menit

Surah Al-Kafirun

Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pengasih Maha Penyayang

1. Katakanlah (Muhammad), Wahai
orang-orang kafir!

2. aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah,

3. dan kamu bukan penyembah apa
yang aku sembah,

4. dan aku tidak pernah menjadi
penyembah apa yang kamu
sembah,

5. dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah apa yang aku
sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukku
agamaku.

Mukadimah
Pada pelajaran yang lalu telah dibahas tentang sejarah Nabi Ibrahim a.s. dan
Nabi Ismail a.s. Nabi Ibrahim a.s. dikenal sebagai salah seorang nabi atau rasul ulul
azmi (yang memiliki keteguhan). Beliau juga sering disebut sebagai Khalilullah
(kekasih Allah) dan Abul Anbiya’ (bapaknya para nabi).
Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim dengan istrinya yang bernama Hajar.
Saat masih bayi, Ismail dan ibunya hidup di tengah padang pasir Mekah. Di lembah
tandus itu, setelah lama menahan haus, Ismail akhirnya minum air zam-zam.

A. Meneladani Perilaku Nabi Ibrahim a.s.

Berikut ini akan diuraikan perilaku terpuji Nabi Ibrahim a.s. Mari kita
jadikan teladan kehidupan.
1. Istiqamah dan Teguh Pendirian
Nabi Ibrahim a.s. mempunyai pendirian yang kuat. Beliau senantiasa
istiqamah di jalan Allah. Nabi Ibrahim dilahirkan di lingkungan penyembah
berhala. Ternyata, lingkungan tidak berpengaruh terhadap dirinya.
Hal ini karena sikap teguh pendirian dan istiqamah yang beliau
miliki. Beliau bertanya kepada bapaknya tentang penyembahan berhala,
sebagaimana firman Allah:

Artinya:
“Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Azar,
“Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai Tuhan-tuhan.
Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang
nyata”. (Q.S. Al-An’am/6: 74)

2. Lurus Tauhidnya kepada Allah
Nabi Ibrahim a.s. sangat kuat imannya. Kesesatan tetaplah dikatakan
sebagai kese satan meskipun itu ayahnya sendiri. Beliau akhirnya diusir
oleh sang ayah.
Nabi Ibrahim mencari siapakah sesembahan atau Tuhan yang
sebenarnya. Tatkala beliau melihat bintang, ia katakan; “Inilah Tuhanku.”
Namun, ketika bintang itu tenggelam, ia berkata; “Saya tidak suka yang
tenggelam.” Demikian juga ketika melihat bulan dan matahari.
Karena merasa benda-benda di alam ini tak ada yang pantas untuk
disembah, ia berkata, sebagaimana dalam firman Allah
.
Artinya:
“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan
langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar dan aku
bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (Q.S.
Al-An’am/6: 79)
Nabi Ibrahim mampu menjadi muslim yang muwahid (lurus
tauhidnya) meski lingkungan tidak mendukung. Ini menunjukkan bahwa
fitrah manusia pada dasarnya adalah bertauhid.
3. Cerdas, Diplomatis, dan Pemberani

Kecerdasan Nabi Ibrahim, dapat dilihat ketika menghancurkan berhala-
berhala kaum musyrikin. Beliau menyisakan satu berhala yang terbesar.

Hal ini tentunya bukan dengan tanpa tujuan. Ketika dalam persidangan,
beliau pun ditanya tentang siapa yang menghancurkan berhala-berhala
itu. Nabi Ibrahim menjawab; “Tanyakan saja kepada berhala yang paling
besar yang belum rusak!”
Sebenarnya jika kaum musyrikin itu mau menggunakan otaknya
mereka sudah tahu maksud perkataan Nabi Ibrahim tersebut. Namun
karena kebodohan mereka, mereka pun balik mengumpat: “Bagaimana

3. Taat dan Patuh terhadap Ibu Bapak
Nabi Ismail adalah seorang nabi dan anak yang taat dan patuh
terhadap perintah orang tuanya. Nabi Ismail taat ketika hendak disembelih,
pada saat mendirikan Kakbah, dan senantiasa mendoakan kedua orang
tuanya. Semua perintah Allah, orangtuanya dilaksanakan dengan penuh
ketundukan.
Sebagai orang yang beriman, meneladani perilaku Nabi Ibrahim dan
Nabi Ismail pada hakikatnya juga meneladani Nabi Muhammad saw.
Beberapa perilaku yang dapat kita jadikan teladan adalah sebagai berikut.
1. Menjaga akidah kita, jangan sampai terpengaruh oleh perbuatan
menyekutukan Allah.
2. Membiasakan diri bersikap sopan santun, menaati perintah orang tua
dan perintah guru di sekolah.
3. Teguh pendirian dan istiqamah dalam beragama. Tetap istiqamah
menjalankan agama meskipun lingkungan di sekitar kita banyak yang
melakukan kemaksiatan.
4. Sabar menghadapi segala ujian dan cobaan yang menimpa kita.
Semuanya kita pasrahkan kepada Allah.
5. Berlapang dada dalam menghadapi kenyataan hidup, tidak putus asa,
dan mengeluh.
6. Ikhlas menjalankan semua perintah Allah, baik perintah yang berat
maupun yang ringan.

7. Berbakti kepada orang tua, selalu mendoakan agar diampuni dosa-
dosanya, baik pada waktu orang tua masih hidup maupun sudah

BAB 8 (Kisah Nabi dan Rasul)

Kisah Nabi dan Rasul 8

Kisah Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail merupakan sejarah yang
menarik perhatian. Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail berhasil membangun
Kakbah. Kakbah adalah kiblat umat Islam di seluruh dunia. Pelaksanaan
ibadah haji dan kurban juga banyak diambil dari syariat Nabi Ibrahim

Membaca Al-Qur’an secara tartil dan fasih selama 5 sampai 10 menit

Surah An-Na£r

Dengan nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang

1. Apabila telah datang pertolongan
Allah dan kemenangan,

2. dan engkau melihat manusia
berbondong-bondong masuk
agama Allah,

3. maka bertasbihlah dengan
memuji Tuhan-mu dan
mohonlah ampunan kepada-Nya.
Sungguh, dia Maha Penerima
Tobat.

Mukadimah
Suatu ketika Raja Namrud bermimpi. Ada seorang anak laki-laki yang telah
mengambil mahkotanya. Raja Namrud memanggil ahli nujum untuk meramal
mimpinya. Ahli nujum mengatakan bahwa suatu saat akan lahir seorang anak laki-
laki. Ia akan menghancurkan kerajaan Raja Namrud.
Mendengar jawaban ahli nujum tersebut Raja Namrud marah. Ia memerintahkan
pengawalnya agar semua bayi laki-laki dibunuh. Ketika perintah itu turun, Ibrahim
masih dalam kandungan ibunya. Ibu Ibrahim takut lalu bersembunyi ke gua.
Ibrahim pun dilahirkan di sana. Kemudian Ibrahim bayi mungil itu ditinggalnya.
Ia hidup di gua bertahun-tahun. Apabila lapar dan haus, maka diisaplah jari
tangannya sehingga keluar madu yang manis. Nabi Ibrahim tumbuh dengan sehat
dan menyenangkan berkat kekuasaan Allah.
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail merupakan momentun bersejarah bagi
peradaban manusia. Mulai dari asal mula air Zamzam dan syariat kurban, serta
ibadah haji. Begitu pun dengan kemakmuran negeri Mekah adalah berkat doa Nabi
Ibrahim dan Nabi Ismail yang dikabulkan oleh Allah.

A. Kisah Nabi Ibrahim as

Ibrahim adalah putra Azar. Pekerjaan Azar membuat patung atau
berhala. Berhala itu disembah sebagai tuhan. Ibrahim dilahirkan di Faddam
Aram, Babylonia. Negeri Babylonia diperintah oleh Raja Namrud. Ia dan
rakyatnya menyembah berhala. Raja Namrud sangat kejam.
1. Nabi Ibrahim Mencari Tuhan
Sejak kecil Nabi Ibrahim sudah merasa heran melihat kaumnya
menyembah berhala. Berhala itu dibuatnya sendiri, tidak bisa berbicara,
tidak dapat melihat, tidak bisa mendengar, dan sama sekali tidak bisa
memberi pertolongan.
“Mengapa mereka menyembah benda mati?” Demikian pertanyaan
yang timbul di benak Nabi Ibrahim as. Jika ia bertemu dengan unta,
kambing atau domba, dalam hatinya bertanya, “Siapakah yang menjadikan
binatang-binatang itu?”
Ketika hari sudah malam, Nabi Ibrahim a.s. melihat bulan, bintang
sampai tenggelam. Pada siang hari beliau melihat matahari dari terbit
hingga terbenam. Beliau bertanya dalam hatinya, “Aku tidak akan
bertuhan kepada yang terbit dan terbenam itu.”
Nabi Ibrahim a.s. mencari Tuhan dengan penyelidikannya sendiri.
Beliau mempergunakan akal pikirannya, dan memperhatikan alam
sekitarnya. Akhirnya, Nabi Ibrahim dapat menemukan kesimpulan,
“Tuhanku adalah yang menciptakan langit dan bumi. Tuhanku yang
menciptakan manusia, menghidupkan tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan,
dan apa saja yang terdapat di bumi.”
2. Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala
Setelah diangkat menjadi rasul, Nabi Ibrahim a.s. mulai mengajak
umatnya agar menyembah Allah. Bukan menyembah patung atau berhala.
Mula-mula ayahnya diajak untuk menyembah Allah. Semuanya menolak.
Nabi Ibrahim a.s. mencari jalan untuk menyadarkan umatnya. Beliau ingin
menghancurkan patung-patung yang disembah.
Nabi Ibrahim a.s. mengambil kapak ayahnya. Ketika Raja Namrud
beserta bala tentaranya tengah berburu dan Kota Babylonia sedang
sepi, Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan semua patung tersebut. Beliau
membiarkan sebuah patung yang paling besar. Kapak yang dipakai untuk
menghancurkan patung itu digantungkan ke leher patung yang paling
besar.
Kemarahan Raja Namrud makin memuncak. Ia merintahkan untuk
menangkap dan membakar Ibrahim. Kemudian, Ibrahim ditangkap dan
dibakar di alun-alun kota, di depan istana Raja Namrud. Raja Namrud
dan pengikutnya berpesta di sekeliling api yang menyala. Raja Namrud
dengan kemarahannya berkata, sebagaimana tersebut dalam surah Al-
Anbiya’ ayat 68 sebagai berikut.
Artinya:
“Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika
kamu benar-benar hendak bertindak.” (Q.S. Al-Anbiya’/21: 68)
Allah swt Maha Kuasa. Allah melindungi Nabi Ibrahim a.s., Allah
swt berfirman.

Artinya:
“Kami katakan, “Hai api, menjadilah dingin dan keselamatan atas diri
Ibrahim.” (Q.S. Al-Anbiya’/21: 69).
Api yang panas itu menjadi dingin. Nabi Ibrahim a.s. selamat. Itulah
mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim a.s.
Sejak saat itu banyak orang yang percaya kepada Nabi Ibrahim as.
Mereka beriman dan menyembah Allah swt. Tak lama kemudian Nabi
Ibrahim pindah ke negeri Kan’an (Palestina). Di sanalah beliau menikah
dengan Sarah dan menyampaikan dakwah kepada umat manusia.
3. Nabi Ibrahim a.s. Pindah ke Negeri Syam
Setelah dirasa kurang aman di Kan’an, Nabi Ibrahim bersama istrinya
pindah ke Syam. Sejak dahulu, negeri Syam terkenal negeri yang aman,
sejahtera, dan ramah tamah. Tak lama kemudian, Nabi Ibrahim dan Sarah
pindah ke Mesir. Ketika itu, Raja Mesir mendengar bahwa Sarah adalah
seorang yang sangat cantik. Rajapun menyuruh Ibrahim menghadap.
Raja Mesir, bertanya; Siapakah perempuan itu? Ibrahim menjawab, “Ia
adalah saudaraku.” Nabi Ibrahim terpaksa berdusta. Berdusta itu diizinkan
Allah terhadap orang yang hendak menganiaya. Nabi Ibrahim tidak pernah
berdusta, kecuali tiga kali.
a. Beliau mengatakan sakit sewaktu diajak ke tanah lapang.
b. Beliau mengatakan bahwa yang menghancurkan berhala adalah
berhala yang paling besar, ketika ditanya Raja Namrud.
c. Beliau mengatakan kepada Raja Mesir bahwa Sarah adalah saudaranya.
Kalau tidak mengatakan demikian, tentunya istrinya akan dirampas
oleh Raja Mesir.
Demikianlah akhirnya, Sarah diperintahkan untuk mengobati penyakit
Raja Mesir. Penyakit Raja disembuhkan. Sebagai hadiahnya, Sarah diberi
seorang budak wanita yang bernama Hajar. Hajar inilah yang kemudian
juga menjadi istri Nabi Ibrahim. Hajar adalah ibu Nabi Ismail a.s.

Pendidikan Agama Islam Kelas IV 92
1. Bacalah buku sejarah tentang kisah Nabi Ibrahim as!
2. Buat ringkasan dari buku yang telah kamu baca tersebut dalam buku
tugasmu!
B. Kisah Nabi Ismail a.s.

Nabi Ismail a.s. adalah putra Nabi Ibrahim a.s. dengan Hajar. Atas
wahyu Allah swt Nabi Ibrahim a.s. memindahkan Hajar dan bayinya ke
tengah padang pasir di Mekah dekat sebuah bangunan suci yang kemudian
dikenal sebagai Kakbah. Pada waktu itu di Mekah masih merupakan lautan
padang pasir yang belum dihuni oleh manusia. Kemudian Nabi Ibrahim
a.s. berdoa kepada Allah sebagaimana tersebut dalam surah Ibrahim ayat
37 sebagai berikut:
Artinya:
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian
keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat
rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian
itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Q.S. Ibrahim/14: 37).
1. Sejarah Sumur Zam-Zam
Di tempat sunyi dan terpencil Ismail dan ibunya mendapat cobaan dari
Allah swt. Bekal makanan yang dibawa habis, air susu ibunya telah kering
dan Ismail menangis kehausan. Hajar mulai kebingungan dan berlari-lari

Pelajaran 8. Kisah Nabi dan Rasul 93
dari Bukit Safa ke Bukit Marwah. Ia bolak balik sampai tujuh kali untuk
mencari air. Dalam ibadah haji, lari-lari kecil ini disebut dengan Sa’i.
Setelah pulang balik antara Safa dan Marwah 7 kali, Hajar mendengar
suara Malaikat Jibril menyerunya. Atas pertolongan Allah lewat Malaikat
Jibril, tiba-tiba di dekat Ismail muncul sebuah mata air yang jernih. Hajar
pun tergesa-gesa mengumpulkan air yang melimpah itu. Mata air itulah
yang sekarang dinamakan Sumur Zam-zam.
2. Syariat Kurban
Sewaktu Nabi Ismail a.s. menginjak remaja, Nabi Ibrahim a.s. bermimpi
bahwa ia harus menyembelih Ismail. Walaupun berat, Nabi Ibrahim a.s.
dan Nabi Ismail a.s. tetap melaksanakan perintah Allah tersebut. Dalam
Surah As-Saffat ayat 102 dijelaskan sebagai berikut.
Artinya:
“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya,
Ibrahim berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa
aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia
(Ismail) menjawab: “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan
(Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang
yang sabar.” (Q.S. As-Saffat/37: 102).
Nabi Ibrahim a.s. segera melaksanakan perintah Allah tersebut. Beliau
hendak menyembelih Ismail, kemudian Allah berfirman:
Artinya:
“Lalu Kami panggillah dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh engkau telah
membenarkan mimpi itu.” Sungguh demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar
suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan
yang besar.” (Q.S. As-Saffat/37: 104-107)
Atas kehendak dari Allah, Nabi Ismail a.s. selamat, ia digantikan
dengan seekor kibas (domba). Peristiwa tersebut sampai sekarang menjadi
tuntunan melaksanakan kurban pada Hari Raya Idul Adha.